MUBAZIR.Habiskan Setengah Milyar Lebih. Halaman Kantor DPUPR Muaro Jambi Amburadul. Atas Laporan Pertanggung-jawaban (LKPJ) Bupati TA 2022, DPRD Gelar Rapat Paripurna Rekomendasi. HEBAT: Muaro Jambi Kembali Meraih Opini wajar Tanpa Pengecualian Yang Ke-9. Dan Mampu Peroleh 7 Kali Berturut-turut Sejak 2016. POLISI HARAPAN MASYARAKAT Said Sandi Diduga Tenggelam, Di Perahu Hanya Tinggal HP Dan Sendal. Basarnas Jambi Lakukan Pencarian

Home / Artikel

Kamis, 8 September 2022 - 21:02 WIB

BERPIKIR IMPLIKATIF UNTUK INFLASI

Ultimatum.id,JAMBI – Inflasi dan Implikatif dua kata sifat yang memiliki perbedaan sifat dan makna yang berbeda tetapi memiliki satu halte dan terminal akhir tujuan yang sama yaitu Pikiran dengan Pemikiran. Dari segi defenisi Menurut Bank Indonesia,secara sederhana inflasi diartikan sebagai kenaikan harga secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu.

Sementara Implikatif dengan kata dasar Implikasi diartikan oleh para ahli dengan berbagai defenisi antara lain oleh Silalahi yang menyatakan bahwa Implikasi adalah akibat yang timbul dari adanya penerapan suatu program atau kebijakan yang dapat berdampak baik atau buruk terhadap pihak-pihak yang menjadi sasaran pelaksanaan program/kebijakan tersebut.

Berita Terkait  MENGURAI CARUT MARUT HITAMNYA WARNA BATUBARA

Disisi lain Islamy mengaratikannya sebagai segala sesuatu yang telah dihasilkan dengan adanya sebuah proses perumusan kebijakan. Atau diartikan sebagai akibat dan konsekuensi yang timbul dengan dilaksanakannya kebijakan atau sesuatu kegiatan tertentu.

Menurut Kajian Filsafat Istilah Implikatif diartikan sebagai sesuatu cara berpikir yang Bersifat menimbulkan suatu efek atau akibat di masa depan atau dampak yang dirasakan ketika melakukan sesuatu. Dan Filsafat itu sendiri memiliki pengertian dasar sebagai suatu sikap cinta akan kebijaksanaan. Tak ada kebijakan yang tidak terlahir dari suatu pemikiran.

Berita Terkait  CERDAS ITU MAHAL

Jadi kedua kata tersebut berada dan dengan tujuan terminal akhir yang sama yaitu pikiran. Artinya kedua-duanya merupakan suatu manifestasi daripada cara berpikir dan menghendaki pemikiran dari individu atau figur serta sosok tokoh yang benar-benar mampu dan bisa berpikir dengan parameter utama berupa pikiran yang mengutamakan kepentingan akan kebutuhan masyarakat umum (publik)dan bukan demi kepentingan serta keinginan individu baik dengan maupun tanpa kelompok ataupun kroni.

Bisa jadi Inflasi sebagai tolak ukur atas kemampuan dan kwalitas dari kebijakan yang diambil oleh para pembuat kebijakan atau pembuat keputusan (Decition Maker). Inflasi terlahir sebagai akibat dari sebuah pemikiran atau cara berpikir atas sesuatu kebijakan yang diambil dengan mengikuti kepentingan dan keinginan dengan berdalih kebutuhan akan kesejahteraan masyarakat. Ringkasnya dengan bahasa sederhana Inflasi sebagai akibat dari kebijakan yang terlahir dari cara berpikir salah kaprah.

Berita Terkait  AKSI POLITIK KEBIJAKAN CARI PANGGUNG

Inflasi membutuhkan pemikiran untuk memberikan solusi yang menenangkan masyarakat banyak dengan tanpa harus menyajikan hal – hal yang bersipat kontradiktif yang justru akan menjadi bumerang bagi pemilik pikiran itu sendiri.

Print Friendly, PDF & Email

Share :

Baca Juga

Artikel

CERDAS ITU MAHAL

Artikel

PERGESERAN MAKNA SUAP, DAN KERAP DILAKUKAN PENJAHAT BERKEDOK PEJABAT

Artikel

REZIM PANIK Tak Mampu Capai Tujuan. Menciptakan Suasana Perasaan Menikmati Kehadiran Pemerintah.

Artikel

Kekuatan dan Daya Magis Suara Rakyat serta Kepanikan Rezim Janji.

Artikel

MENGURAI CARUT MARUT HITAMNYA WARNA BATUBARA

Artikel

DISKRIMINASI BIROKRASI

Artikel

MULTY YEARS DIANTARA DUA KEABSAHAN

Artikel

Illegal  Driling  Di Jambi Dikatakan Jamhuri ” Menjadi Ajang Turnament Petak Umpet.