Jamhuri: Kemacetan itu Anugrah Bagi Pemprov Jambi

admin

- Redaksi

Selasa, 22 November 2022 - 12:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ultimatum.id,MUARO JAMBI – Macet itu adalah anugerah Tuhan kepada Pemerintah khususnya Gubenur Provinsi Jambi yang wajib di syukuri.

Melalui kemacetan Tuhan menegur Gubernur Jambi untuk bisa menggunakan nalar dan nurani serta pikiran untuk mewujudnyatakan bentuk campur tangan pemerintah mencapai tujuan negara.

Kebijakan Gubernur tidak cukup sebatas retorika dan sekedar legitimasi kekuasaan semata, yakinlah selama Pemerintah tidak mampu berbuat jujur dan saling menyalahkan dan lempar tanggungjawab maka selama itu pula persoalan angkutan batu bara tidak akan pernah selesai.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Disinilah letak persoalannya jika Gubernur membutuhkan peranan pikiran kabinet dan Gubernurnya sendiri yang harus cerdas yang bisa menterjemahkan petunjuk Tuhan akan gejolak masalah sosial.

Berita Terkait  Diduga Akan Edarkan Sabu, Empat Pelaku Diamankan Satresnarkoba Polresta Jambi 

Dimana jika dicermati secara mendalam kemacetan itu adalah suatu pertanda tentang adanya kemacetan cara berpikir Pemerintah.

Sebab Tuhan memberikan petunjuk hanya kepada orang-orang yang bisa berpikir, karena konteksnya persoalan Sumber Daya Alam dan Pemasukan Kas Negara tentunya yang diberi teguran oleh Yang Maha Kuasa adalah yang mempunyai hak dan kewenangan serta tanggung jawab dalam mengurusi urusan Perekonomian dan Sumber Daya Alam.

Disinilah letaknya para abdi masyarakat harus mampu menggunakan Norma, Nalar dan Nurani, disatu sisi ada kepentingan Pemasukan Uang Negara, disisi lain ada kepentingan umum ataupun hajat hidup orang banyak, jangan sampai kebutuhan masyarakat menjadi sesuatu obyek yang terpaksa harus di korbankan.

Berita Terkait  Bupati Tanjabbar Hadiri Sidang Perpanjangan HGU PT. Aneka Multikerta

Jadi bukan sekedar retorika dan legitimasi kekuasaan semata. Akan tetapi harus bisa berpikir seberapa besar kerugian masyarakat baik moril maupun materil, jika dibandingkan keuntungan segelintir pelaku usaha batubara.

Tidak hanya masyarakat sipil yang menjadi korban akan tetapi termasuk pihak Kepolisian khususnya jajaran Satlantas Polda Jambi harus piket selama 24 jam, untuk menjaga jalanan di dalam Kota Jambi.

Sebenarnya Pemerintah bukan tidak mampu dan mengerti tentang hak dan kewenangan Pemerintah, dalam persoalan ini Pemerintah Provinsi Jambi terkesan menerapkan konsep Oligarki Murni.

Hal mustahil seorang Gubernur dan Kabinetnya tidak mengerti azaz-azaz hukum tata negara, yang mengamanatkan dalam keadaan tertentu pemerintah dapat melakukan upaya paksa.

Berita Terkait  Kemacetan Batubara Takkan Berakhir Ketika Nurani Dan Nalar Tetap Dikalahkan Oleh Napsu Kekuasaan Dan Kekayaan. 

Melalui kemacetan ini Tuhan mengingatkan Gubernur bahwa tidak gampang untuk mempertanggungjawabkan
jabatan sebagai seorang Kepala Daerah, dimana yang bersangkutan harus mampu melihat tanggungjawab moril dan rasa malu atas tingkat kesejahteraan masyarakat, bangsa dan negara yang sulit untuk meningkat dan berkembang.

Salah satu indikatornya adalah kebutuhan akan lalu lintas, dimana sekarang bukan hanya jalan yang macet akan tetapi SPBU didalam Kota secara otomatis ikut macet yang endingnya sudah dapat dipastikan akan berpengaruh pada persoalan perputaran roda perekonomian atau perekonomian masyarakat.

Jangan sampai Provinsi Jambi berganti Slogan dengan sebutan Negeri sumber Macet. Bukan Jambi kalau tanpa macet.

Oleh: Jamhuri – Direktur Eksekutif LSM Sembilan.

Print Friendly, PDF & Email

Berita Terkait

Benarkah Dewas PDAM Tirta Mayang Di Kangkangi Direksi.?
MENANTI KEHADIRAN TINDAKAN HUKUM 
KORBANKAN HUKUM DEMI KEPENTINGAN KEUNTUNGAN
Ditreskrimsus Polda Jambi Bersama Tim ESDM,LH. Turun ke Lokasi Bekas Tambang Batu Bara di Koto Boyo
PPTB DALAM LINGKARAN KEPENTINGAN
LHP BPK-RI Di DLH & PDAM Tirta Mayang Jambi Jadi Sorotan Aktivis. itu Audit Khusus Kepentingan.
Adanya Temuan LHP-BPK. Mengungkap Skandal Pengelola Retribusi Persampahan Antara DLH Dan PERUMDA Tirta Mayang Kota Jambi.
AKAL SEHAT VERSUS KEBIJAKAN SESAT
Berita ini 100 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 14 Maret 2025 - 14:27 WIB

Benarkah Dewas PDAM Tirta Mayang Di Kangkangi Direksi.?

Jumat, 14 Maret 2025 - 14:18 WIB

MENANTI KEHADIRAN TINDAKAN HUKUM 

Selasa, 11 Maret 2025 - 18:28 WIB

KORBANKAN HUKUM DEMI KEPENTINGAN KEUNTUNGAN

Jumat, 7 Maret 2025 - 09:53 WIB

Ditreskrimsus Polda Jambi Bersama Tim ESDM,LH. Turun ke Lokasi Bekas Tambang Batu Bara di Koto Boyo

Kamis, 6 Maret 2025 - 16:03 WIB

PPTB DALAM LINGKARAN KEPENTINGAN

Minggu, 2 Maret 2025 - 15:46 WIB

Adanya Temuan LHP-BPK. Mengungkap Skandal Pengelola Retribusi Persampahan Antara DLH Dan PERUMDA Tirta Mayang Kota Jambi.

Kamis, 27 Februari 2025 - 01:21 WIB

AKAL SEHAT VERSUS KEBIJAKAN SESAT

Selasa, 25 Februari 2025 - 15:57 WIB

Pelaksanaan Subsidi BBM Sesat Di Jambi,Jadi Penyumbang Besar Atas Kebocoran Keuangan Negara.

Berita Terbaru

Berita

Benarkah Dewas PDAM Tirta Mayang Di Kangkangi Direksi.?

Jumat, 14 Mar 2025 - 14:27 WIB

Berita

MENANTI KEHADIRAN TINDAKAN HUKUM 

Jumat, 14 Mar 2025 - 14:18 WIB

Berita

KORBANKAN HUKUM DEMI KEPENTINGAN KEUNTUNGAN

Selasa, 11 Mar 2025 - 18:28 WIB

Berita

PPTB DALAM LINGKARAN KEPENTINGAN

Kamis, 6 Mar 2025 - 16:03 WIB