Dengan Permupakatan Suara Perwakilan Rakyat maka secara otomatis akan lahir Keabsahan Hukum dan Keabsahan Perbuatan serta Keabsahaan Keputusan.
Berlindung dengan kekuatan suara rakyat dan berbuat serta bertindak atas nama rakyat demi kesejahteraan rakyat adalah merupakan suatu benteng kokoh dan kuat perkasa yang tak akan pernah tergoyahkan, pemikiran dan keyakinan tersebut identik sekali dengan konsep suara rakyat adalah suara Tuhan, setidak-tidaknya Kedaulatan Tertinggi ada di tangan rakyat. Jadi tak ada yang salah dengan perbuatan dan tindakan yang dilakukan dengan atas nama dan untuk serta demi kepentingan rakyat.
Disamping itu tidak menutup kemungkinan adanya pandangan yang diyakini suara rakyat adalah suara uang receh. Suatu keyakinan dengan pandangan semakin miskin rakyat akan semakin mudah dibeli dengan uang receh, hingga terlahirlah suatu pemikiran yang menjadikan kebodohan dalam pengertian ketidaktahuan akan birokrasi pemerintahan dan kemiskinan sebagai aset berharga yang dapat dipergunakan sebagai alat mendapatkan status sosial berupa kekayaan dan kehormatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dengan tingginya Status Sosial maka secara otomatis rasa malu dan harga diri yang tercoreng akan terkubur dengan sendirinya dan akan berganti dengan sanjungan dan pujian yang ditukar dengan setumpuk uang bagi yang mengharapkan pemberian atas harga diri yang terjual, entah siapa yang bodoh tidak ada yang tahu dengan pasti, entah sipemberi ataukah sipenjilat dengan lidah-lidah harapannya sebagai penerima uang receh.
Pada dasarnya antara menjilat dan suara mempergunakan anatomi tubuh yang sama yaitu sama-sama mempergunakan lidah.
Untuk menjilat dan berdebat (bersilat lidah) manusia membutuhkan lidah demikian juga untuk bersuara manusia tidak terlepas dari lidah, baik menjilat dan suara kedua-duanya akan melahirkan hal yang sama yaitu rasa.
Rasa hanya ada dalam syaraf-syaraf perasa, dan syaraf-syaraf tersebut berada pada organ tubuh bagian dalam, rasa malu berada dalam hati dan tertutup rapat dengan wajah. Rasa dan perasaan menjadi organ bathiniah yang tidak dapat dillihat secara kasat mata.
Dengan kekuatan suara dari lidah tak bertulang, sebagai makhluk Tuhan manusia terkesan tidak lagi takut akan dosa – dosa kemunafikan dengan ancaman hukuman kekal di neraka Jahanam, manusia lebih takut kepada rasa malu kepada sesama manusia daripada takut akan ancamaan siksaan Tuhan.
Oleh: Jamhuri – Direktur Eksekutif LSM Sembilan.